Jumat, 03 Juni 2011

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN
Pengertian Harapan
            Harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan do’a merupakan sarana terkabulnya harapan.
            Harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk. Sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.
Apa sebab manusia mempunyai harapan?
            Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu:
1.    Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.
2.    Dorongan kebutuhan hidup
Manusia mempunyia macam-macam kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidup itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini karena kemampuan manusia sangat terbatas, bsik kmampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Kepercayaan
            Kepercayaan adalah mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang behubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya.
            Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan meghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing. Kebenaran merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
            Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga adalah kebenaran dalm berttindak, berbuat, berupaya, dan berpendapat. Sebab ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga orang tidak mempercayainya lagi.
Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatnya
            Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.    Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2.    Kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan pada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.

3.    Kepercayaan pada pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arii hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karen itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.    Kepercayaan pada Tuhan
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.  Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain .
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan perasaan negatif seperti, dengki, fitnah, dan sebagainya


MANUSIA DAN KEGELISAHAN

MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berrti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
            Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sebab-sebab orang gelisah
            Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman darii luar maupun dari dalam.
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
            Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan
            Asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalam hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Kesalahan yang dibuat seseorang dapat membuat orang itu dalam keterasingan.
Kesepian
            Sepi berarti merasa sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
            Kesepian akibat keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
Ketidakpastian
            Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat berkonsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oeh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Sebab-sebab terjadi ketidakpastian
            Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menagkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti:
1.    Obsesi
2.    Phobia
3.    Kompulasi
4.    Histeria
5.    Delusi
6.    Halusinasi
7.    Keadaan emosi
Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian
            Untuk penyembuhannya tergantung terhadap mental si penderita. Andaikata penyebab sudah dketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi si penderita adalah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.

manusia dan tanggung jawab

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Macam-macam tanggung jawab
a.    Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribdian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memedahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
b.    Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia sebagai makhluk social yang membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
c.    Tanggung jawab terhadap keluarga
Tiap anggota keluarga harus bertanggung jawab kepada keluarganya karena menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,pendidikan, dan kehidupan.
d.    Tanggung jawab terhadap Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang dibuat oleh Negara.
e.    Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan mencipatakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa terlepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai agama.
Pengabdian dan pengorbanan
a.    Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila seseorang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
b.    Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsure keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Perbedaan antara pengertian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pengertian pandangan hidup
            Pandangan hidup menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan yang dijadikan pegangan, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan menjadi berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
1.    Pandangan hidup yang berasal dari agama
2.    Pandangan hidup yang berupa ideology di negara tersebut
3.    Pandangan hidup hasil renungan
Cita-cita
            Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa mendatang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Seseorang mencapai cita-citanya tergantung 3 faktor, yaitu:manusia memiliki cita-cita, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
            Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan suatu bangsa, misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang mesyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
Kebajikan
            Kebajikan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
            Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Jika seseorang berbuat sesuatu menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik, begitupun sebaliknya. Baik atau buruk itu dilihat dari suara hati sendiri. Manusiapun juga harus mendengarkan suara hati Tuhan.
            Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tida merangsang bagi yang melihatnya.
Usaha/perjuangan
            Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun tenaga atau kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat martabat manusia.
Langkah berpandangan hidup yang baik
            Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Dengan mempunyai langkah pandangan hidup, kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.    Mengenal
Setiap manusia harus sadar akan pandangan hidup sejakn manusia pertama, yaitu Adam. Adamlah yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberikan petunjuk kepada manusia.
2.    Mengerti
Mengerti terhadap pandangan hidup di sini memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang tedapat dalam pandangan hidup itu.
3.    Menghayati
Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutnya.
4.    Meyakini
Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara tidak langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu kemudian timbul kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.    Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri.

MANUSIA DAN KEADILAN

MANUSIA DAN KEADILAN
Pengertian Keadilan
            Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Keadilan Sosial
            Sesuai dengan sila Pancasila yang ke-5, berbunyi: “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta menulisnya sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan social dalam bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
            Asas yang menuju dan terciptanya keadilan social itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan. Keadilan dan ketidakadilan dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia dan keadilan/ketidakadilan setiap hari.
Untuk mewujudkan keadilan social, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1.    Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan
2.    Sikap adil terhadap sesame
3.    Suka memberi pertolongan kepada yang membutuhkan
4.    Sikap suka bekerja keras
5.    Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat  dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreativitas manusia.
Berbagai macam keadilan
A.   Keadilan legal atau keadilan moral
B.   Keadilan ditributif
C.   Keadilan komutatif
Kejujuran
            Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama atau hukum.
Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntun kemuliaan abadi, jujur memberikan kemuliaan dan ketentraman hati, serta menyucikan lagipula membuat luhurnya budi pekerti. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna, apabila lidahnya tidak suci. Barang siapa berkata jujur serta bertindaksesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat jujur.

Kecurangan
            Kecurangan identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur. Kecurangan artinya apa yang tidak diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan dapat membuat manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat. Orang seperti itu biasanya tidak senang apabila ada yang melebihi kekayaannya.
Pemulihan Nama Baik
            Nama baik adalah tujuan utama orang hidup. Setiap orang akan menjaga nama baik masing-masing dengan hati-hati. Terkadang nyawa adalah taruhannya untuk menjaga nama baik. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau p,erbuatan. Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai akhlak.
            Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat dan meminta maaf. Meminta maaf sungguh-sungguh dan harus nertingkah laku sopan, nyaman, ramah, tamah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama.
Pembalasan
            Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang  serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk social dan makhluk moral. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan moral pada hakekatrnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain. 

manusia dan penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN
Pengertian penderitaan
            Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Semua orang akan mengalami penderitaan yang diberikan oleh Tuhan supaya manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Bagi manusia yang imannya kuat akan sadar dan segera bertaubat dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
            Penderitaan yang akan dialami oleh semua orang , hal itu merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan  kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan.
Siksaan
            Siksaan yaitu siksaan badan atau siksaan jiwa. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Kebimbangan dialami seseorang bila pada suatru saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Kekalutan mental
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan  mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
            Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung, cemas, ketakutan, apatis dll.
Sebab-sebab kekalutan mental yaitu:
1.    Kepribadian yang lemah
2.    Terjadinya konflik social budaya
3.    Cara permatangan batin

Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati dari pada hidup. Mereka merasa putus asa lalu mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Penderitaan dan perjuangan
            Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam . Hal ini membuat manusia itu lebih kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
            Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia itu hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.

Penderitaan, media masa dan seniman
            Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dan penonton dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Penderitaan dan sebab-sebabnya
A.   Penderitaan yang timbul akibat perbuatan manusia
1.    Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap oleh majikannya.
2.    Perbuatan  buruk para pejabat pada zaan orde lama dilukiskan oleh seniman Rendra.
3.    Musibah banjir dan yanah longsor di Lampung Selatan akibat penghunian liar di hutan lindung.

B.   Penderitaan yang timbul akibat penyakit, siksaan/azab Tuhan
1.    Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan.
2.    Nabi Ayub mengalami siksaanTuhan
3.    Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah
Pengaruh penderitaan
            Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa positif ataupun negative. Apabila sikap positif ataupun negative dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka mereka akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kamauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan uang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai.