Sabtu, 30 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Pengertian Budaya Organisasi

Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.

Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:

•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.

Budaya itu sulit untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan komponen yang berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan selalu berubah dan menjadi relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu waktu dalam merubah suatu budaya terutama dalam budaya organisasi.

Budaya merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.

Budaya organisasi memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :


1)Menentukan hal penting yang mendasari organisasi, standar keberhasilan dan kegagalan harus bisa diukur.
2)Menjelaskan bagaimana sumber-sumber organisasi digunakan dan untuk kepentingan apa.
3)Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
4)Membuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak absah yaitu menentukan dimana kekuasaan terletak dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya.
5)Menseleksi perilaku yang memungkinkan anggota terlibat atau tidak dan menentukan ganjaran dan   hukuman.
6)Menentukan suatu tatanan bagaimana anggota harus menciptakan kebersamaan antar anggota atau dengan orang di luar organisasi secara kompetitif, dan bekerja sama secara jujur, secara renggang atau secara bermusuhan.
7)Membangun anggotanya berhubungan dengan lingkungan luar secara agresif, eksplosif, bertanggungjawab dan proaktif.

Sedangkan Robins (1990 : 253) mencatat empat fungsi budaya organisasi, yaitu :
1) Membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya
2) Meningkatkan komitmen bersama
3) Menciptakan stabilitas system social
4) Mekanisme pengendalian yang memadu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Pengaruh teknologi terhadap kreativitas individu dan team

Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
Dalam hal ini teknologi sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kerativitas yang diamiliki untuk dipergunakan dalam membantu kinerja dia atau pun perusahaan tampat ia bekerja.
Dan juga dapat membantu setiap tim dalam mengumpulkan semua kreativitas dari anggota team dengan memanfaatkan teknologi yang ada , dan dengan teknologi yang ada team dapat dengan mudah memilih dengan baik kreativitas yang baik dan sesuai dengan team tersebut.


SUMBER : http://shynta-mutiara.blogspot.com/2012/06/pengaruh-teknologi-terhadap-budaya.html

Selasa, 05 Juni 2012

KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Organisasi:
Kata organisasi berasal dari istilah Yunani  Organon  dan istilah Latin  Organum yang artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedang Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi seebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Kelompok Kerja:
Pengertiannya adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan berkembang melalui suatu perencanaan. Dengan adanya modal yang mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk, serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesin-mesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan jumlah tenaga  kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesin-mesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok kerja.

Fungsi Kelompok
Fungsi kelompok bagi anggotanya
•    Pemenuh kebutuhan
Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadap diri pribadi, dan dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi atau keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
•    Pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas dan pemelihara dari harga diri
Dalam bekerja, anggota memperoleh identitas dari kelompok kerjanya.
•    Penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial
Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya suatu pandangan.
•    Mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas
Kelompok dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh salah seorang anggotanya, dengan pengumpulan data dan/atau pemberian alternatif penyelesaian.
Fungsi kelompok bagi organisasi
•    Pelaksana tugas yang majemuk dan saling tergantung
Misalnya kelompok pengebor minyak. Masing-masing anggota memiliki tugasnya masing-masing dan penyelesaian tugas tersebut saling tergantung satu sama lainnya.
•    Mekanisme pemecahan masalah
Dalam menghadapi masalah yang memerlukan pengolahan yang majemuk, interaksi antar para anggota yang memiliki informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari alternatif penyelesaiannya, maka pemecahan masalah secara kelompok akan memberikan penyelesaian yang paling baik.
•    Penghasil gagasan baru dan jawaban kreatif
Kelompok merupakan wadah untuk dapat menghasilkan gagasan baru dan jawaban yang kreatif. Para anggota kelompok akan saling merangsang dalam memberikan gagasan dan jawaban atau penyelesaian masalah dari suatu masalah.
•    Pelancar dari keputusan yang majemuk
•    Wahana dari sosialisasi dan pelatihan
Pelatihan keterampilan teknik tertentu dapat lebih cermat, tepat dan murah bila dilakukan dalam kelompok.
•    Penghubung atau koordinator utama antar beberapa departemen


Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
•   Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
•  Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.


Pengalaman dalam berkelompok
Dalam sebuah perkuliahan pasti hampir setiap dosen memberikan tugas kelompok berupa membuat makalah, mengadakan presentasi perkelompok, dan lainnya yang berhubungan dengan kelompok belajar. Suatu saat, salah satu dosen memberikan tugas paper berikut presentasinya. Di kelompok tersebut saya berperan sebagai anggota. Salah satu mahasiswa tunjuk oleh dosen sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab. kemudian dosen memberikan materi/bahan untuk di presentasikan. dan ketua kelompok nertugas membagi-bagikan tugas untuk mencari materi kepada masing-masing anggota. setelah semua materi terkumpul. saya yang bertugas mengolah bahan-bahan tersebut hingga menjadi sebuah paper. Di sini saya belajar untuk berkelompok, berkerja sama antar anggota menjadi sebuah pekerjaan menjadi ringan, di bandingkan berkerja individu saja.

SUMBER : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
http://maylanilestari.blogspot.com/2012/04/kelompok-dalam-organisasi.html