Rabu, 17 Juli 2013

Tugas 3 bahasa indonesia 2

1.    Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
fungsi komunikasi bahasa dapat dikatakan sebagai fungsi dasar karena Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer)yang bertujuan untuk merumuskan maksud kita. Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Secara langsung bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.

Dan dapat juga dikatakan sebagai fungsi utama karena  bahasa adalah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

2.    Sebutkan tiga contoh alat komunikasi sosial yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!
Alat komunikasi dapat berupa bahasa dan tulisan. Dimana bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder).
Contoh alat komunikasi yang bukan berupa bahasa artinya berupa tulisan, yaitu :
1.   Spanduk , fungsinya : sebagai alat promosi
2.   Surat , fungsinya  : sebagai alat komunikasi tak langsung, atau tidak tatap muka dan sebagai  alat bukti tertulis.
3.   Rambu Lalu Lintas  : sebagai peringatan,larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.

3.    Bahasa Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal, formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas!
Teknologi Informasi Dalam Bahasa
                       
Definisi Nominal : Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa (seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwibahasa, seperti kamus (Bahasa Inggris-Indonesia), dan kamus etimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya). Misalnya kata “otak” didefinisikan dengan kata “benak”, “road” dengan kata “jalan” dan “bhineka” dengan bentuk selesai dari akar kata “bhid” (S) + “ika”.
Definisi Formal     : Definisi formal atau definisi logis merupakan batasan ilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Di dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita harus memiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi kompleks (baca juga: Gorys Keraf, Metoda Klasifikasi dalam Eksposisi dan Deskripsi).
Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian yang mendefinisikan disebut definiens. Menurut peraturan, tempat kedua suku tersebut harus dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti. Jika X = Y merupakan definisi formal, maka harus dapat diubah menjadi Y = X; sama saja dengan 4 + 5 = 9 dapat diubah menjadi 9 = 4 + 5.
Definisi Operasional                    : Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannyaapa yang akan diukur dan bagaimana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan inteligensi.
Misalnya, anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dijelaskan, yaitu “mutu makanan” dan “pertumbuhan ikan”.
Kalau ”mutu makanan” dijelaskan dengan “kualitas makanan” (definisi nominal) atau “sifat-sifat pada makanan yang menentukan apakah makanan itu baik atau tidak untuk pertumbuhan badan”, belum diperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan mengenai makanan ikan itu. Akan tetapi, kalau kata “mutu makanan” itu didefinisikan sebagai “kadar protein yang terkandung di dalam makanan”, persoalannya menjadi lebih jelas. Anda segera dapat menentukan barangkali bahwa anda akan membandingkan pengaruh dua jenis makanan, yaitu makanan dengan kadar protein 60% dan makanan dengan kadar protein 25%. Demikian juga kata “pertumbuhan ikan”, jika didefinisikan sebagai ”perkembangan ikan”, apakah sudah jelas apa yang hendak anda lakukan atau anda ukur? Belum, bukan? Tentunya berbeda jika didefinisikan sebagai “rata-rata pertambahan berat ikan selama diberi makanan”, bukan? Anda tahu apa yang akan anda lakukan. Sebelum diberi makanan, kedua kelompok ikan (yang tentu saja umur dan jumlahnya sama) ditimbang sehingga anda tahu berapa rata-rata beratnya. Kemudian setelah diberi makanan selama waktu tertentu, ditimbang lagi untuk melihat rata-rata pertambahan beratnya. Anda tahu bagaimana menghitungnya, tentu!

Jadi jelaslah, dari definisi operasional misalnya “rata-rata pertambahan berat ikan“, Anda tahu bahwa yang diukur ialah rata-rata selisih antara berat ikan sebelu diberi makanan dan sesudah diberi makanan. Anda juga tahu bahwa untuk mengukurnya diperlukan timbangan.

Definisi Luas                    :  Definisi ini merupakan uraian panjang lebar; mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek. Konsep “ketahanan nasional” misalnya, tidak akan jelas jika hanya didefinisikan sebagai “kemampuan dinamik suatu bangsa yang dapat dihimpun menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar”. Oleh karena itu, konsep tersebut diberi definisi luas. Dari definisi itu kita dapat mengetahui perkembangan konsep itu, unsur-unsurnya, pengembanganya di dalam semua aspek kehidupan bangsa.
           
Contoh-contoh
1)DefinisNominal
• Badut ialah pelawak.
• Kesenjangan ialah gap.
• Kemampuan fisik ialah kesanggupan badani.
• Bahasa berasal dari kata bhasa (S) yang diturunkan dari akar kata bhas.S
• Kelapa ialah yang di dalam bahasa latin disebut Cocos nucifera LINN.

2) Definisi Formal
• Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
•    Kueskiorkor ialah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein pada anak-anak.
• SPG ialah lembaga pendidikan kejuruan yang mendidik calon guru SD.
• Bambu ialah sejenis rumput yang batangnya berkayu.

3) Definisi Operasional
•    Kepadatan penduduk ialah jumlah rata-rata penduduk perkilometer persegi.
•    Kecepatan kapal laut ialah rata-rata jumlah knot yang dapat ditempuh kapal laut dalam satu  jam.
•    Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan dalam bak mobil.
•    Hasil belajar mahasiswa ialah indeks prestasi yang dicapai pada akhir semester.
•     Kecepatan membaca ialah rata-rata jumlah kata yang dapat dibaca dalam satu menit.
                                                                                                                      
4.    Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!
       Paragraf argumentasi ditulis dengan menggunakan penalaran induktif atau deduktif. Dalam paragraf induktif, penulis memulainya dari uraian yang mengerucut ke kalaimat inti/kesimpulan. Paragraf deduktif sebaliknya. Paragraf ini dimulai dari kristal pembicaraan, pernyataan inti berupa kalimat terletak pada posisi awal dalam paragraf. Kalimat-kalimat selanjutnya merupakan uraian ide pokok yang sifatnya menerang jelaskan.
Berikut kalimat argumentasi bersifat Deduktif :
“ Sebuah pesawat jenis angkut jenis Dornier 328 milik militer Amerika Serikat mendarat tanpa izin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Pesawat dengan nama Magma 01 itu diketahui sedang dalam sebuah misi penerbangan dari Colombo menuju Singapura dan memasuki wilayah udara Indonesia tanpa permisi, Senin 20 Mei lalu, pukul 14.30 WIB.”
Berikut kalimat argumentasi bersifat Induktif :
“ Menurut Dia, sulit dipercaya jika pilot Amerika melakukan penerbangan tanpa tujuan jelas. Penerbangan pesawat itu bahkan tidak diketahui Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Troy Pederson, mengaku tidak mengetahui tentang pendaratan peswat tersebut. “Tidak ada informasi maupun komunikasi dengan pihak militer Amerika, “ kata Nuning.”

5.              Cari dan temukan paragraf atau wacana campuran : deskripsi, narasi, argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif !
          Wacana Campuran
          contoh Deduktif :

LETJEN MOELDOKO MENJADI KSAD
“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Wakil Kepala Staff Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal (Letjen) Moeldoko menjadi Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad), Rabu lalu. Jendral Bintang tiga ini menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang pensiun pada Juni mendatang.
Letjen Moeldoko adalah Lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan 1981 sehingga berhak atas bintang Adhi Makayasa. Sebelum menjabat sebagai Wakasad, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957, itu pernah menjabat sebagai Pangdam Tanjungpura dan Pangdam Siliwangi.
Moeldoko menyisihkan kandidat lain yang disiapkan Mabes TNI, yaitu Letjen M. Munir dan Letjen Gatot Nurmantyo. Jenderal yang besar di Kostrad ini telah menjalani fit and proper test dan mendapat persetujuan dengan Presiden.
Sejauh ini, belum jelas apa yang akan dilakukan Pramono setelah pensiun, meski timbul spekulasi bahwa ia akan menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat atau sebagai kandidat Presiden RI. “

contoh Induktif :

PERTARUNGAN KETAT PILKADA BALI
“Perhitungan cepat sejumlah lembaga survei terhadap hasil pemilu kepala daerah (pilkada) Bali memenangkan pasangan nomor urut 1, Anak Agung Ngurah Puspayoga – Dewa Nyoman Sukrawan, sebagai pemenang. Pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menurut versi quick count, menang tipis atas pesaingnya, pasangan I Made Mangku Pastika – Sudikterta, yang diusung delapan partai politik, yaitu Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasionalis Bung Karno, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Amanat Nasional.
Hasil quick count Saiful Mujani Research and Consulting menyebutkan, Puspayoga unggul dengan perolehan suara 50,31%, menyisihkan incumbent I Made Mangku Pastika yang mendapat suara 49,69%. namun komisi pemilihan umum belum mengumumkan hasil rekapitulasi resminya.
Selisih perolehan anatara dua kubu yang cukup tipis itu sempat membuat dua kubu sanling mengklaim kemenangan dengan perhitungan masing-masing. Pada Pilkada yang berlangsung Rabu pekan lalu itu, dilaporkan terjadi kecurangan di sejumlah tempat pemungutan suara di tiga kabupaten, yakni kabupaten Karangasem, Tabanan, Buleleng.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa kecurangan itu merugikan pihaknya. “Bila bukti-bukti dan fakta itu sudah memenuhi aturan hukum, kami segera melaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu,” katanya. Pilkada Bali yang berlangsung ketat ini hanya diikuti dua pasangan kandidat.”


Tugas 2 bahasa indonesia

Tugas Sofskill 2 Kalimat efektif

Baca literatur tentang kalimat efektif dan kesejajaran kata dalam kalimat (literatur bebas dan harus dicantumkan dalam daftar referensi). Cari data melalui majalah dan surat kabar masing-masing sebanyak 5 kalimat. Pilih kalimat yang tidak memperhatikan unsure kesejajaran bentuk kata dalam sebuah kalimat! Ubahlah kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat efektif dengan memperhatikan kesejajaran bentuk kata-katanya.

a.       Kesejajaran makna
-          Contoh : menggunakan fasilitas didalam resor pun tak kalah cantiknya dengan laut. (margo magazine)
-          Kalimat efektif : mengunakan fasilitas yang ada didalam resor tidak kalah cantik dengan laut.
-          Contoh : jerawat timbul akibat pola makan yang tak teratur serta perubahan hormon yang terjadi didalam tubuh. (margo magazine)
-          Kalimat efektif : jerawat timbul akibat pola makan yang tidak teratur serta pada perubahan hormon yang terjadi didalam tubuh.

b.      Kesejajaran Bentuk
-          Contoh : Putusan itu sekaligus membuktikan MA masih konsisten menerapkan pemidanaan mati untuk pengedar atau penjual narkoba. (Koran kompas)
          Kalimat efektif : Putusan itu dibuktikan MA masih konsisten diterapkan pemidanaan mati untuk pengedar atau penjual narkoba.
-          Contoh : lebih lanjut johan mengungkapkan,pemberkasaan juga tergantung dari kebutuhan penyidik akan pemeriksaan saksi-saksi. (Koran kompas)
-          Kalimat efektif : diungkapkan johan lebih lanjutn pemberkasaan juga tergabtung dari kebutuhan penyidik akan diperiksa saksi-saksi.

c.       Kesejajaran Bentuk dan Makna
-          Contoh : “Penyidikan itu,kan,tidak berarti harus tersangka duluan yang diperiksa.kalau tersangka belum diperiksa,bukan berarti kasusnya didiamkan” ujar kata johan. (Koran kompas)

Agar efektif, kalimat tersebut harus dikembalikan pada gagasan semula, yang terungkap dalam beberapa kalimat berikut.

-          Kalimat efektif :
o   penyidikan ini tidak harus tersangka duluan yang harus diperiksa
o   penyidikan ini harus mengikuti proses yang sudah ditentukan
o   maka kalau tersangka belum diperiksa bukan berarti kasusnya didiamkan.
Kalimat yang terdapat kalimat waktu dan tempat .
a.       Panen udang terakhir berlangsung pada Jumat (12/4) di DeSA Sukajaya,Kecamatan Pontang. (Koran kompas)
b.      Berbagai merek dan mobel mobil bekas ditawarkan kepada pengunjung di pasar besar mobil dan sepeda motor bekas di Parkir atIMUR Senayan, Jakarta,Jumat (19/4). (Koran kompas)
c.       Direktorat jenderal pajak kementerian Oktoria Hendrardji di Media Center Kantor Ditjen Pajak,Jakarta,Jumat (19/4). (Koran kompas)


3 kalimat yang menunjukkan urutan peristiwa yang logis, dan 3 kalimat yang menunjukkan penegasan dengan cara mengulang kata yang dianggap penting.

·         Kalimat urutan peristiwa logis
A. Wakil Presiden Boediono memgatakan, PT pertamnia seharusnya menyediakan bahan bakar minyak nonsubsidi hingga ke daerah pelosok, adapun perbedaan dengan BBM bersubsidi yang pasokannya terbatas ,BBM nonsubsidi tidak memiliki batasa kuota sehingga beberapa pun permintaan masyarakat harus dapat dipenuhi. (Koran kompas)
B.  Ketua DPP REI Setyo Maharso, saat dihubungi di Batam,Kepulauan Riau,Jumat (19/4), mengemukakan, sekitar 60% dari masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan KPR bersubsidi bekerja di sector informal. (Koran kompas)
C. Ribuan penumpang bus antarkota dalam provinsi Puspa Indah jurusan Malang-Kediri, Malang-Jombang, dan Malang-Tuban Jumat (19/4), terlantar berjam-jam diterminal Landungsari , kabupaten Malang, Jawa timur. (Koran kompas)

Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan.
a. Andi datang membawa lauk pauk , lalu Andi meletakannya di atas meja makan (majalah anak bobo)
b. Dia mengambil surat itu dengan ragu, Dia berpikir apakah dia akan membacannya atau tidak. Karena mata Dia mengamati amplop yang tak beralamat pengirimnya. (majalah anak bobo)
c. Kami berusaha memahami apa yang terjadi di satu sektor industri, kami harus membuat regulasi yang tidak mendistorsi ekonomi. (Koran kompas)
d. Kami mulai paham karakter masing-masing,kami saling melengkap. (Koran kompas)
e. Dia biasanya jarang main,lebih suka menonton televisi, pada hari kamis pukul 20.00 Dia masih kelihatan menonton televisi. (majalah XY-Kids)
Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:
ü  Frase keterangan tempat
Contoh : Rio Harianto berada di posisi 25 pada sesi kualifikasi putaran kedua GP2 seri Bahrain Di Sakhir Internasional Circuit,Bahrain. (Koran kompas)
ü  Frase keterangan waktu
Contoh : Kemarin Circuit Sakhir tiba-tiba diguyur hujan singkat pada siang hari. (Koran kompas)
ü  Frase keterangan cara
Contoh : Setelah sukses membalas kekalahaan terdahulu, Fran/Sendy akan berhadapan Dengan ganda korea selatan. (Koran kompas)
ü  Frase verbum
Contoh : Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
ü  Partikel penghubung

Contoh : Semua usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil yang ia dapat belum memuaskan. 




Tugas 4 bahasa indonesia 2

Berbahasa Sesuai Dengan Ranah Dan Pemakainnya
Opini Pertama : Satu bahasa bisa digunakan berbagai macam ragam bahasa.
Ini adalah suatu contoh pada bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia mempunyai banyak ragam (varian) yang dipakai sesuai konteksnya. Misalnya untuk acara kenegaraan atau keperluan akademis kita menggunakan bahasa Indonesia baku. Sementara untuk keperluan sehari-hari, bahasa Indonesia yang kita pakai bersifat tidak baku (informal) dan seringkali dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing. Kedua ragam tersebut dipakai secara bersamaan dan beriringan dalam kehidupan dan mempunyai fungsi masing-masing. Adapun jika ragam informal dari bahasa Indonesia pada akhirnya berkembang, itu adalah hasil kreasi penutur bahasa yang hakikatnya memang penuh inovasi. Nah, maka dari pada itu lahirlah bahasa gaul, yang kesemuanya adalah ragam informalnya bahasa Indonesia. Karena dalam ranah bahasa baku untuk akademis dan kenegaraan penuturnya tidak bisa berkreasi (karena dibatasi aturan-aturan dan kebakuan), maka sangat wajar jika dalam ranah informal, penutur bahasa berkreasi, dan tidak terkecuali dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris pun demikian adanya. Meskipun bahasa Inggris merupakan bahasa yang lebih mapan, bahasa Inggris juga mempunyai ragam informalnya, dan bahkan ragam informalnya lebih dari satu dan sangat dipengaruhi unsur kedaerahan. Situasi kebahasaan yang memungkinkan suatu masyarakat dalam suatu wilayah yang menggunakan beberapa ragam bahasa dalam kehidupannya dinamakan diglosia dan sangat lazim terjadi.


Opini Kedua : Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa
Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.

Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.
Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.

Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.

Tugas 1 bahasa indonesia 2

SAKURA BUNPOU
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA JEPANG
DI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH
A.  Pendahuluan
Bahasa Jepang memiliki karakteristik tertentu seperti penggunaan huruf, kosakata, sistem pengucapan, tata bahasa atau gramtika, dan ragam bahasanya. Apabila dibandingkan dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang memiliki struktur pola kalimat yang berbeda. Struktur kalimat dalam bahasa Jepang berpola ‘Subjek – Predikat’ atau ‘Subjek – Objek – Predikat’, sedangkan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia berpola ‘Subjek – Predikat – Objek’. Berdasarkan pemikiran di atas, bahwa apabila pembelajar di Indonesia dalam mempelajari bahasa Jepang tidak mempelajari struktur bahasa Jepang dengan benar, maka akan mengalami kesulitan. Karena struktur kalimat bahasa Jepang berbeda dengan struktur bahasa Indonesia. Oleh sebab itu struktur bahasa Jepang penting untuk dipelajari oleh pembelajar agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusun kalimat. Dan dalam proses pembelajaran ini juga dibutuhkan alat bantu ajar untuk menciptakan suatu interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Pembelajaran dapat menggunakan teknologi yaitu dengan menggunakan media, berbasis komputer yang dapat digunakan yaitu dengan membuat materi pelajaran yang dikemas ke dalam bentuk software.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009) metode penelitian dan pengembangan atau Reseacrh and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Manfaatnya dalam penelitian ini yaitu memberikan media yang dikemas semenarik mungkin untuk membantu pembelajar bahasa Jepang dalam mempelajari tata bahasa Jepang dan memberikan informasi tentang software macromedia flash professional 8
B.  Tinjauan Pustaka
Media Pembelajaran
Media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely dalam (Asyhar, 2011 ), yaitu materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (informasi dan pengetahuan) dari suatu sumber yang dapat merangsang minat, perasaan, dan pikiran peserta didik dalam proses belajar, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana peserta didik dapat melakukan proses belajar yang efektif.



Macromedia flash professional 8
Macromedia flash professional 8
aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya. Proyek yang dibuat dengan flash bisa terdiri atas teks, gambar, animasi sederhana, video, atau efek-efek khusus lainnya.
Tata Bahasa Jepang
Bunpou
Iwabuchi dalam (Sudjianto, 2009) mendefinisikan tata bahasa atau gramatika sebagai aturan-aturan mengenai bagaimana menggunakan dan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat. Berdasarkan pendapat tersebut tata bahasa dapat di artikan sebagai aturan-aturan dalam membuat sebuah kalimat.
C.  Pembahasan
Sakura Bunpou
Pada proses pembuatan media penulis menggunakan perangkat lunak softwareMacromedia Flash Professional 8 background Bunpou,
animasi lainnya. Langkah-langkah yang penulis lakukan pada saat
Sakura Bunpou
1)      Mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media ini. Yang dimaksud dengan bahan-bahan di sini yaitu materi-materi, gambar-gambar, dan musik yang akan digunakan dalam media ini.
2)      background
toolmacromedia flash professional 8.
Toolrectangle tool, oval tool, dan fill color
3)      Membuat tombol masuk untuk menghubungkan dari satu halaman ke halaman yang lainnya. Pada pembuatan tombol pertama yaiatu tombol untuk masuk menuju menu utama, gambar tombol yang sudah dibuat dijadikan Symbol yaitu menjadi button
4)      exitaction script
digunakan pada tombol keluar sebagi berikut :
on (release) {
fscommand("quit",true);
}
5)      Memasukan gambar yang akan digunakan di dalam media yaitu library
6)      Membuat tes atau kuis pada media.
7)      Mengubah kursor dengan gambar animasi agar lebih menarik. action script sebagai   berikut :

onClipEvent (load) {
Mouse.hide();
}
onClipEvent (enterFrame) {
this._x = _root._xmouse;
this._y = _root._ymouse;
this.swapDepths(_root.z+1);
}
8)   full screen.
 sebagai berikut :
fscommand("fullscreen",true);
Action script ini diletakkan pada frame pertama di dalam timeline.
9) background musicbackground musicaction script
bgm=new Sound()
bgm.loadSound("musik/20-KarensTheme.mp3");
bgm.start(0,50);
bgm.setVolume(80);
File musik harus disimpan satu folder dengan file (.swf) atau (.exe) media tersebut. Dan format musik yang dapat digunakan yaitu (.Mp3).
10)    Exe
dapat dioperasikan di komputer manapun, jika di dalam komputer Flash digunakan.
Sakura Bunpou
1)      Sakura Bunpou
Sakura Bunpou
2)      Pada tampilan nama judul tekan tombol “klik” untuk masuk ke menu utama.
3)      Pada tampilan menu terdapat lima buah tombol yaitu :
· Tombol “プローフィル”, digunakan untuk menuju halaman profil.
· Tombol “ぶんぽういみ”, digunakan untuk menuju halaman bunpou
· Tombol “しりょう”, digunakan untuk menuju halaman materi.
· Tombol “テスト”, digunakan untuk menuju halaman tes.
· Tombol “でる”, digunakan untuk keluar dari media.
4)      Sakura Bunpou
tombol “でる”.
D.  Penutup
Kesimpulan
1.      Sakura Bunpou
software Macromedia Flash Professional 8
dalam pembuatan media sebagai berikut :
1)      Merancang desain media.
2)      Mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media.
3)      Membuat tombol masuk untuk melanjutkan ke menu utama.
4)      exit
5)      Memasukan gambar yang akan digunakan dalam media.
6)      Membuat tes atau kuis pada media.
7)      Mengubah kursor dengan aplikasi yang lebih menarik.
8)      full screen
9)      background music
10)  exe.
2.      Sakura Bunpou
berikut:
1)      Sakura Bunpou yang sudah terinstal pada komputer.
2)      Menekan tombol “klik” untuk masuk ke menu utama.
3)      Pilih tombol yang terdapat pada menu diantaranya tombol profil,bunpou
4)      Menekan tombol “でる” untuk keluar dari program aplikasi Sakura Bunpou.
3.      Hasil dari penilaian responden terhadap tampilan dan penggunaan Sakura Bunpou
a.       Penilaian responden terhadap tampilan media pembelajaran Sakura Bunpou.
rating scale
maka terlihat bahwa penilaian responden terhadap tampilan
Sakura Bunpou
b.      Penilaian responden terhadap penggunaan media pembelajaran Sakura Bunpou. rating scale
Nilai tersebut berada di antara interval setuju dan sangat setuju, Sakura Bunpou dalam pembelajaran tata bahasa Jepang yang dikhususkan untuk siswa