1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
fungsi komunikasi bahasa dapat dikatakan sebagai fungsi dasar karena Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer)yang bertujuan untuk merumuskan maksud kita. Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Secara langsung bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
Dan dapat juga dikatakan sebagai fungsi utama karena bahasa adalah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
2. Sebutkan tiga contoh alat komunikasi sosial yang bukan bahasa, dan jelaskan fungsinya!
Alat komunikasi dapat berupa bahasa dan tulisan. Dimana bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder).
Contoh alat komunikasi yang bukan berupa bahasa artinya berupa tulisan, yaitu :
1. Spanduk , fungsinya : sebagai alat promosi
2. Surat , fungsinya : sebagai alat komunikasi tak langsung, atau tidak tatap muka dan sebagai alat bukti tertulis.
3. Rambu Lalu Lintas : sebagai peringatan,larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
3. Bahasa Indonesia mempunyai empat jenis definisi, yaitu definisi nominal, formal, operasional, dan luas. Jelaskan ke 4 jenis definisi tersebut dan tuangkan jawabannya dalam sebuah teks dengan topik Teknologi Informasi atau yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas!
Teknologi Informasi Dalam Bahasa
Definisi Nominal : Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu bahasa (seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia), maupun di dalam kamus dwibahasa, seperti kamus (Bahasa Inggris-Indonesia), dan kamus etimologi. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanannya), dengan terjemahannya, atau dengan menunjukkan asal katanya (etimologinya). Misalnya kata “otak” didefinisikan dengan kata “benak”, “road” dengan kata “jalan” dan “bhineka” dengan bentuk selesai dari akar kata “bhid” (S) + “ika”.
Definisi Formal : Definisi formal atau definisi logis merupakan batasan ilmiah yang kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Di dalam definisi ini, suatu istilah dikeluarkan dari genus dan spesiesnya. Dengan demikian, untuk dapat membuat definisi formal, kita harus memiliki pengertian dan prinsip-prinsip klasifikasi kompleks (baca juga: Gorys Keraf, Metoda Klasifikasi dalam Eksposisi dan Deskripsi).
Suatu definisi formal selalu terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian yang didefinisikan yang disebut definiendum, dan bagian yang mendefinisikan disebut definiens. Menurut peraturan, tempat kedua suku tersebut harus dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti. Jika X = Y merupakan definisi formal, maka harus dapat diubah menjadi Y = X; sama saja dengan 4 + 5 = 9 dapat diubah menjadi 9 = 4 + 5.
Definisi Operasional : Definisi operasional menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagaimana mengukurnya. Definisi ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak diamati atau diukur secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan menalar, dan inteligensi.
Misalnya, anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Dalam hal ini ada dua hal yang perlu dijelaskan, yaitu “mutu makanan” dan “pertumbuhan ikan”.
Kalau ”mutu makanan” dijelaskan dengan “kualitas makanan” (definisi nominal) atau “sifat-sifat pada makanan yang menentukan apakah makanan itu baik atau tidak untuk pertumbuhan badan”, belum diperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan mengenai makanan ikan itu. Akan tetapi, kalau kata “mutu makanan” itu didefinisikan sebagai “kadar protein yang terkandung di dalam makanan”, persoalannya menjadi lebih jelas. Anda segera dapat menentukan barangkali bahwa anda akan membandingkan pengaruh dua jenis makanan, yaitu makanan dengan kadar protein 60% dan makanan dengan kadar protein 25%. Demikian juga kata “pertumbuhan ikan”, jika didefinisikan sebagai ”perkembangan ikan”, apakah sudah jelas apa yang hendak anda lakukan atau anda ukur? Belum, bukan? Tentunya berbeda jika didefinisikan sebagai “rata-rata pertambahan berat ikan selama diberi makanan”, bukan? Anda tahu apa yang akan anda lakukan. Sebelum diberi makanan, kedua kelompok ikan (yang tentu saja umur dan jumlahnya sama) ditimbang sehingga anda tahu berapa rata-rata beratnya. Kemudian setelah diberi makanan selama waktu tertentu, ditimbang lagi untuk melihat rata-rata pertambahan beratnya. Anda tahu bagaimana menghitungnya, tentu!
Jadi jelaslah, dari definisi operasional misalnya “rata-rata pertambahan berat ikan“, Anda tahu bahwa yang diukur ialah rata-rata selisih antara berat ikan sebelu diberi makanan dan sesudah diberi makanan. Anda juga tahu bahwa untuk mengukurnya diperlukan timbangan.
Definisi Luas : Definisi ini merupakan uraian panjang lebar; mungkin satu paragraf, satu bab, atau bahkan meliputi seluruh karangan. Definisi ini kita perlukan jika kita berhadapan dengan suatu konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat pendek. Konsep “ketahanan nasional” misalnya, tidak akan jelas jika hanya didefinisikan sebagai “kemampuan dinamik suatu bangsa yang dapat dihimpun menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar”. Oleh karena itu, konsep tersebut diberi definisi luas. Dari definisi itu kita dapat mengetahui perkembangan konsep itu, unsur-unsurnya, pengembanganya di dalam semua aspek kehidupan bangsa.
Contoh-contoh
1)Definisi Nominal
• Badut ialah pelawak.
• Kesenjangan ialah gap.
• Kemampuan fisik ialah kesanggupan badani.
• Bahasa berasal dari kata bhasa (S) yang diturunkan dari akar kata bhas.S
• Kelapa ialah yang di dalam bahasa latin disebut Cocos nucifera LINN.
2) Definisi Formal
• Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
• Kueskiorkor ialah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein pada anak-anak.
• SPG ialah lembaga pendidikan kejuruan yang mendidik calon guru SD.
• Bambu ialah sejenis rumput yang batangnya berkayu.
3) Definisi Operasional
• Kepadatan penduduk ialah jumlah rata-rata penduduk perkilometer persegi.
• Kecepatan kapal laut ialah rata-rata jumlah knot yang dapat ditempuh kapal laut dalam satu jam.
• Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan dalam bak mobil.
• Hasil belajar mahasiswa ialah indeks prestasi yang dicapai pada akhir semester.
• Kecepatan membaca ialah rata-rata jumlah kata yang dapat dibaca dalam satu menit.
4. Bacalah surat kabar dan majalah. Cari dan temukan paragraf argumentasi yang deduktif dan induktif!
Paragraf argumentasi ditulis dengan menggunakan penalaran induktif atau deduktif. Dalam paragraf induktif, penulis memulainya dari uraian yang mengerucut ke kalaimat inti/kesimpulan. Paragraf deduktif sebaliknya. Paragraf ini dimulai dari kristal pembicaraan, pernyataan inti berupa kalimat terletak pada posisi awal dalam paragraf. Kalimat-kalimat selanjutnya merupakan uraian ide pokok yang sifatnya menerang jelaskan.
Berikut kalimat argumentasi bersifat Deduktif :
“ Sebuah pesawat jenis angkut jenis Dornier 328 milik militer Amerika Serikat mendarat tanpa izin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Pesawat dengan nama Magma 01 itu diketahui sedang dalam sebuah misi penerbangan dari Colombo menuju Singapura dan memasuki wilayah udara Indonesia tanpa permisi, Senin 20 Mei lalu, pukul 14.30 WIB.”
Berikut kalimat argumentasi bersifat Induktif :
“ Menurut Dia, sulit dipercaya jika pilot Amerika melakukan penerbangan tanpa tujuan jelas. Penerbangan pesawat itu bahkan tidak diketahui Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Troy Pederson, mengaku tidak mengetahui tentang pendaratan peswat tersebut. “Tidak ada informasi maupun komunikasi dengan pihak militer Amerika, “ kata Nuning.”
5. Cari dan temukan paragraf atau wacana campuran : deskripsi, narasi, argumentasi, baik yang deduktif maupun yang induktif !
Wacana Campuran
contoh Deduktif :
LETJEN MOELDOKO MENJADI KSAD
“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Wakil Kepala Staff Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal (Letjen) Moeldoko menjadi Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad), Rabu lalu. Jendral Bintang tiga ini menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang pensiun pada Juni mendatang.
Letjen Moeldoko adalah Lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan 1981 sehingga berhak atas bintang Adhi Makayasa. Sebelum menjabat sebagai Wakasad, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957, itu pernah menjabat sebagai Pangdam Tanjungpura dan Pangdam Siliwangi.
Moeldoko menyisihkan kandidat lain yang disiapkan Mabes TNI, yaitu Letjen M. Munir dan Letjen Gatot Nurmantyo. Jenderal yang besar di Kostrad ini telah menjalani fit and proper test dan mendapat persetujuan dengan Presiden.
Sejauh ini, belum jelas apa yang akan dilakukan Pramono setelah pensiun, meski timbul spekulasi bahwa ia akan menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat atau sebagai kandidat Presiden RI. “
contoh Induktif :
PERTARUNGAN KETAT PILKADA BALI
“Perhitungan cepat sejumlah lembaga survei terhadap hasil pemilu kepala daerah (pilkada) Bali memenangkan pasangan nomor urut 1, Anak Agung Ngurah Puspayoga – Dewa Nyoman Sukrawan, sebagai pemenang. Pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menurut versi quick count, menang tipis atas pesaingnya, pasangan I Made Mangku Pastika – Sudikterta, yang diusung delapan partai politik, yaitu Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasionalis Bung Karno, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Amanat Nasional.
Hasil quick count Saiful Mujani Research and Consulting menyebutkan, Puspayoga unggul dengan perolehan suara 50,31%, menyisihkan incumbent I Made Mangku Pastika yang mendapat suara 49,69%. namun komisi pemilihan umum belum mengumumkan hasil rekapitulasi resminya.
Selisih perolehan anatara dua kubu yang cukup tipis itu sempat membuat dua kubu sanling mengklaim kemenangan dengan perhitungan masing-masing. Pada Pilkada yang berlangsung Rabu pekan lalu itu, dilaporkan terjadi kecurangan di sejumlah tempat pemungutan suara di tiga kabupaten, yakni kabupaten Karangasem, Tabanan, Buleleng.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa kecurangan itu merugikan pihaknya. “Bila bukti-bukti dan fakta itu sudah memenuhi aturan hukum, kami segera melaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu,” katanya. Pilkada Bali yang berlangsung ketat ini hanya diikuti dua pasangan kandidat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar